BAB I
PENDAHULUAN
Semantik adalah cabang
linguistik yang membahas arti atau makna, baik itu makna leksikal maupun makna
gramatikal (Verhaar, 2006:13). Dijelaskan bahwa semantik sebagai ilmu yang
mempelajari tentang makna atau arti yang ada pada tatabahasa morfologi,
sintaksis maupun leksikon. Semantik dibagi dua antara lain, semantik gramatikal
dan semantik leksikal. Oleh karena itu makna gramatikal, makna fungsional,
makna struktural, atau makna internal. Makna yang muncul dikarenakan akibat
berfungsinya suatu kata dalam kalimat sedangkan makna leksikal yaitu, makna
suatu kata terdapat dalam kata yang berdiri sendiri.
Pateda (2010:65)
berpendapat bahwa semantik merupakan disiplin linguistik yang membahas secara
mendalam tentang sistem makna. Melalui objek makna semantik dapat dikaji
melalui banyak segi penggunaan teori yang berbeda aliran dalam linguistik. Jadi
dengan semantik kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan makna,
bagaimanakah wujud makna, apakah jenis makna, apa saja yang berhubungan dengan
makna, apakah komponen makna, apakah makna berubah, mengapa makna berubah,
apakah setiap kata hanya memiliki satu makna atau lebih, bagaimanakah agar kita
mudah memahami sebuah kata, semuanya dapat ditelusuri melalui disiplin ilmu
yang disebut dengan semantik.
Dalam makalah ini
peneliti mengambil objek film “Habibie & Ainun”. Film berjudul ‘Habibie
& Ainun’ di ilhami buku yang berjudul serupa karya Habibie sendiri, film
ini mengisahkan Habibie dan Ainun dari remaja hingga masa senja. Dari Indonesia
ke Jerman sampai Ainun menutup usia yang dibintangi Bunga Citra Lestari (Hasri
Ainun Habibie) dan Reza Rahardian (BJ Habibie) dan Faozan Rizal dipercaya
memimpin proyek film yang direncanakan berdurasi 118 menit ini.
Peneliti akan mengkaji
film ini berdasarkan kajian semantik.
BAB
II
PEMBAHASAN
Tak hanya Romeo dan
Juliet yang memliki kisah cinta sejati nan romantis. Habibie dan Ainun pun
memiliki kesetiaan cinta hingga akhirnya maut memisahkan.
Film menceritakan
bagaimana Habibie dan Ainun saling berpegangan tangan menghadapi berbagai
rintangan hidup. Ainun merupakan cinta pertama dan terakhir untuk Habibie. Sang
ahli pesawat terbang merupakan kawan lama Ainun. Setelah berpisah sekian lama,
cinta mempertemukan mereka di Bandung, Jawa Barat.
Berbagai macam rasa
ditumpahkan pak Habibie dalam tulisannya dan kemudian difilmkan. Film ini mengajak
kita untuk menikmati surat cinta atas kekaguman abadi seorang suami. Mengajak
mendalami jurnal politik mengenai kondisi situasi genting negara yang baru
merdeka. Mengajak merenungi isi pikiran seorang putra bangsa dengan
kecintaannya yang luar biasa pada negara dan bangsanya yaitu Indonesia.
Film ini bukan tentang
Bu Ainun, bukan pula Pak Habibie. Film ini mutlak mengenai Habibie&Ainun. Banyak
yang berpikir tidak ada rumah tangga yang benar-benar sempurna, jauh dari
segala keburukan. Pasti ada ketidakpuasan dan perselisihan serta kekecewaan.
Namun menonton film dari catatan hati pak habibie mengenai istrinya, saya
seperti diyakinkan kembali bahwa rumah tangga yang mendekati kesempurnaan itu
memang ada.
Film ini diangkat
berdasarkan kisah nyata antara Habibie dan Ainun, maka rasanya juga sudah bukan
rahasia lagi bahwa film ini juga akan menampilkan masa-masa sulit ketika
Habibie akhirnya harus ditinggalkan oleh Ainun untuk selamanya.
Munculnya film ini
banyak digemari oleh warga Indonesia. Bahkan petinggi negara pun ikut
menontonnya. Film ini dimunculkan untuk mengembalikan citra perfilman
Indonesia. Biasanya film Indonesia dinilai kurang bagus. Tapi dengan munculnya
film ini justru memperbaiki citra perfilman Indonesia, bahkan banyak negara
luar yang ingin memutar film ini di negaranya. Selain itu, film ini ditayangkan
adalah untuk mengenang jasa-jasa yang telah dilakukan oleh B. J. Habibie dan
Ibu Ainun. Meskipun mereka telah sukses di Jerman namun mereka rela
meninggalkan kemegahan di sana dan kembali di Indonesia untuk membangun negara
tercintanya.
Terkadang orang
Indonesia lupa akan negaranya sendiri ketika telah sukses di negeri orang.
Tetapi berbeda dengan pak B. J. Habibie dan Ibu Ainun. Film ini penuh dengan
pembelajaran.
SIMPULAN
Film Habibie dan
Ainun ditayangkan untuk memperbaiki citra perfilman Indonesia. Selain itu untuk
mengenang jasa-jasa yang telah diberikan oleh B. J. Habibie dan Ainun. Karena
beliau berdua mau meninggalkan kemegahan di Jerman dan kembali ke Indonesia
untuk membangun Indonesia.
SARAN
Sebagai warga
Indonesia kita harus bangga dengan produksi perfilman yang bagus dan mendidik.
Karena di Indonesia juga bisa memunculkan film yang penuh dengan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim . “Cinta Pertama & Terakhir Pak Habibie Dalam Film Habibie & Ainun” (http://hiburan.kompasiana.com/film/2012/11/01/cinta-pertama-terakhir-pak-habibie-dalam-film-habibie-ainun-505191.html diakses pada tanggal 18 Desember 2012 pukul 10.10)
Anonim . “Habibie
dan Ainun Digarap Hanung”
(http://www.antaranews.com/berita/321964/habibie-dan-ainun-digarap-hanung diakses
pada tanggal 18 Desember 2012 pukul 10.13)
Anonim . “Kisah
Cinta Habibie dan Ainun Tayang Desember 2012” (http://www.metrotvnews.com/metrotainment/newsvideo/2012/11/08/163652/Kisah-Cinta-Habibie-dan-Ainun-Tayang-Desember-2012/12
diakses pada tanggal 18 Desember 2012 pukul 10.17)
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 1995.
Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sumarsono.
2007. Pengantar Semantik. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar